Tampilkan postingan dengan label PRODUCTIVITY TOOLS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PRODUCTIVITY TOOLS. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Agustus 2015

Kaizen With Lego

Others Training Program

Kaizen With Lego
….  Bersimulasi ala operator produksi …. berhitung ala Manager dan berkreasi ala Director ………
I
ncreasing Manufaturing Profit by “Lego Assembly Line Simulation Training” adalah sebuah design training program terbaru yang diciptakan untuk mem”visualisasi”kan kinerja sebuah Company ke dalam sebuah Simulasi suatu Assembly Line.

Attractive…., itulah sebutan yang paling tepat untuk model training terbaru ini. Karena di dalam training ini para peserta training akan bermain dengan menggunakan lego untuk mengassembly sebuah “product” (ala operator) dengan menggunakan metode dan konsep Plant Manufacturing.
Setelah bermain, para peserta training akan berlatih menghitung berapaProduction Cost yang dikeluarkan dalam menciptakan sebuah produk. Selain itu peserta training juga akan akan menghitung Management Index yang lain seperti: berapa Added Value dari sebuah produk, berapa BEP yang dibutuhkan dan berapa persen Profit Ratio yang dihasilkan.
Selain itu lebih detail lagi, peserta training juga akan menghitung Component of Cost dari sebuah “produk” seperti Production Time, Operator Charge, Assembly Processing Cost serta Machine Depreciation.

“Improvement is never Ending”. Sebuah pepatah yang patut untuk di implementasikan. Untuk itu, setelah peserta training memahami cara menghitung berbagai Management Index yang merupakan indikasi performance dari sebuah company, peserta training akan di latih untuk melakukan improvement manufaturing cost dari sisi Production Cost melalui “Improvement Metode Kerja” atau dalam bahasa Jepangnya di kenal dengan istilah “Gemba Kaizen”.
Production Cost yang rendah adalah merupakan daya saing tersendiri bagi sebuah company yang tidak gampang ditiru oleh company yang lain.

“Creative” adalah salah satu kata kunci yang dapat menjamin kelangsungan hidup sebuah company di masa depan.
Untuk itu, peserta training selanjutnya juga akan diberi bekal tentang apa itu“Value Engineering”. Kreativitas yang dikeluarkan setelah memahami Value Engineering akan langsung diimplementasikan ke dalam Simulasi Assembly Line dan tentunya akan dapat dihitung langsung keuntungan yang di dapat melaluiValue Engineering. Simulasi dengan memasukkan ilmu “Value Engineering” merupakan Final Project dari training ini.

Karena peserta training ini adalah dari berbagai macam departemen dalam sebuah company maka diharapkan masing-masing peserta training juga dapat lebih memahami proses dan biaya proses dari masing-masing bagian / departemen sehingga secara keseluruhan dapat berkontribusi dalam menurunkan biaya suatu product (COGS suatu product ).

Training ini akan dijalankan dengan metode grup (minimal 2 grup dengan masing-masing grup minimal 5 orang). Dengan adanya metode grouping ini maka suasana training akan lebih hidup karena 2 atau 3 group tersebut akan berlomba siapa yang menang (Profit lebih besar) dalam menjalankan sebuah“Mini Company”.

Metode Pelatihan
·       In Class Training / Seminar
·       Diskusi Grup / Latihan di Kelas
·       Project Simulation (4 kali exercise, Basic – Final Project) dengan menggunakan permainan Lego

Lama Pelatihan
·       2 hari (14 jam)

Sasaran Peserta Pelatihan
·       Manager & Supervisor (minimum) dari berbagai bidang departemen seperti Production, Engineering / Maintenance, Production Engineering, PPIC, Purchasing, QA/QC, Marketing, Finance, dll.

Kamis, 25 Juni 2015

Gemba Kaizen


Gemba Kaizen adalah suatu metode  Improvement  yang sudah sangat populer di Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dari suatu perusahaan.

Kata Gemba  berasal dari bahasa Jepang yang berarti di lapangan / di area kerja. Sedangkan kata Kaizen adalah Improvement  yang berkelanjutan. Sehingga secara keseluruhan berarti Improvement berkelanjutan yang di terapkan di lapangan / di area produksi.

Dalam training ini akan ditekankan pada penggalian Motion Mind yang merupakan dasar dari pencarian suatu sumber improvement. Dengan minded  iniImprovement  akan dicari dari hal-hal yang kecil dan sederhana tetapi akan menghasilkan suatu hasil yang luar biasa.

Materi pembelajaran dalam training ini mengulas dari berbagai sudut. Mulai dari alasan mengapa kita harus melakukan gemba kaizen, membuka mata kita bahwaimprovement dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil dan sederhana, cara menghitung effisiensi dari suatu produksi, cara menghitung Balance Loss, Standart Time sampai dengan cara menghitung Saving Cost dan ROI dari suatuimprovement.
Yang akan dipelajari
·       Konsep dasar dan Mengapa perlu Genba Kaizen
·       Prinsip-prinsip improvement
·       Perhitungan Manufacturing Cost
·       Cara Observasi di area kerja menggunakan metode 3-Gen.
·       Trik-trik bagaimana mencari kemungkinan kemungkinan improvement dari hal-hal yang kecil dan sederhana.
·       Mengenal arti 3 Mu (Muda, Mura dan Muri),
·       Cara mencari Muda (Pemborosan/ Ketidakefektifan) dalam area kerja serta pengaruhnya dalam productivitas
·       Step-Step pelaksanaan Genba Kaizen dan cara implementasinya.
·       Apa fungsi dari Work Sampling dan bagaimana menghitungnya.
·       Bagaimana cara menghitung effisiensi suatu produksi serta pemangkasasn waktu proses.
·       Bagaimana cara menghitung Data Time Study, Balance Loss, Standard Time, Saving Cost dan ROI dari suatu improvement.

Metode Pelatihan
1.   Seminar / In Class Training / In house Training
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Diskusi Grup
·       Latihan di kelas & Case Study
2.   On Job Training / Project Development
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Berlatih menemukan Muda / Mura / Muri
·       Berlatih mencari ide-ide improvement dari hal yang kecil dan sederhana serta implementasinya.
·       Berlatih menghitung Work Sampling, Data Time Study, Balance Loss dan Standard Time.
·       Pembimbingan Pengerjaan Suatu Project Improvement
·       Mengerjakan Suatu Judul Project Improvement
·       Menyusun Suatu Laporan Presentasi
·       Presentasi di depan Manajemen tentang hasil project Kaizen

Lama Pelatihan
·       Seminar / In Class Training >>> 2 hari (14 jam)
·       On Job Training / Project Development >>> 3 bulan (setiap hari Sabtu / Minggu)

Sasaran Peserta Pelatihan
·       Teknisi,Supervisor,Foreman Maintenance/Engineering, Line Leader, Kepala Regu, Supervisor Produksi, Manager Maintenance, Produksi dan lain-lain.

Apa itu KAIZEN ...?

Kaizen terdiri dari 2 kata yaitu KAI yang artinya Change atau Perubahan danZen yang artinya Lebih Baik. Sehingga Kaizen dapat diartikan sebagai Perubahan yang lebih baik.

Kaizen dalam prakteknya tidak hanya berarti perubahan menjadi yang lebih baik saja tetapi mempunyai makna yang sangat luas yaitu Perubahan pada Pola Pikir diri kita sendiri untuk merubah segalanya menjadi lebih baik. Discipline dan Commitment dari dalam diri kita sendiri yang menjadikan Kaizen itu berhasil.
Untuk melatih diri kita sendiri mempunyai pola pikir KAIZEN dalam semua tindakan kita maka Kaizen harus dilakukan setiap hari (Everyday) dan dimana saja (Everywhere) dan didukung oleh setiap orang dalam lingkungan kita (Everybody)
Akan sulit mendapatkan pola pikir Kaizen dalam diri kita jika kita tidak melaksanakan ketiga prinsip diatas. Oleh karena itu Project Implementasi Kaizen sangat membantu kita dalam membiasakan diri menjadi seorang yang selalu Kaizen atau menjadikannya menjadi BASIC THINKING dalam kita bekerja.

Project Kaizen tidaklah harus berskala besar karena penekanan Kaizen adalah perubahan yang kita buat menjadi lebih baik, baik itu berskala besar ataupun kecil. Sehingga dapat dikatakan "Sekecil apapun perubahan itu adalah KAIZEN"

Terdapat 3 Kunci keberhasilan KAIZEN yaitu:
1. Filosofi Kaizen, Mengapa harus dilakukan Kaizen. Pemahaman ini sangat penting karena jika tidak dipahami maka orang akan setengah hati menjalankkannya dan tujuan Kaizen tidak akan tercapai.
2. Kemampuan menghilangkan Pemborosan (7 Waste) yang terjadi di dalam proses. Kemampuan tersebut adalah:
    a. Sensitifitas terhadap segala sesuatu yang berkontribusimenciptakan Pemborosan
     b. Kemampuan untuk secara cepat menemukan solusi dariPemborosan yang ditemukan
     c. Habit / Kebiasaan untuk secara langsung dan otomatis melakukanimprovement.
3. Teknik Mencari Pemborosan. Terdapat 3 macam Pemborosan yang terdapat di lapangan / shopfloor yaitu:
    a. Pemborosan yang Terlihat, pemborosan ini sangat mudah ditemukan oleh semua orang sehingga pemborosan jenis ini jarang ditemukan.
     b. Pemborosan yang Tidak Terlihat
     c. Pemborosan yang Tersamar. Permasalahan akan muncul pada tipe Tidak Terlihat dan Tersamar. Untuk merubah kedua Pemborosan tersebut diperlukan latihan mencari Pemborosan yang terus menerus.

Selasa, 23 Juni 2015

Lean Manufacturing System


Lean Manufacturing System merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh Toyota Corporation untuk meningkatkan profit perusahaannya melalui penekanan biaya produksi dengan cara yang tepat sasaran.

Taiichi Ohno (founder of TPS, 1998) mengatakan: “Yang kita lakukan adalah memperhatikan rentang waktu dari saat pelanggan memberikan pesanan sampai saat kita menerima cash. Dan kita terus menerus memperpendek rentang waktu tersebut dengan menghilangkan non-value added wastes.”
Tidak heran jika dengan filosofi diatas Lean Manufacturing bisa mendobrak dunia dan sistemnya dijadikan referensi banyak perusahaan bahkan perusahaan diluar manufacturing.

Inti dari konsep Lean Manufacturing adalah Kaizen yang dilakukan di segala bidang mulai dari hulu yaitu ketika pelanggan memberikan pesanan sampai dengan hilir yaitu pada saat pelanggan menerima pesanan yang diminta. Termasuk di dalamnya bagaimana order di handle oleh PPIC, raw material didatangkan oleh bagian purchasing, pembuatan barang oleh bagian produksi, mesin di pelihara oleh bagian maintenance sampai akhirnya bagian shipping mendeliverikan pesanan kepada pelanggan.

Konsep diataslah yang dapat menghasilkan keuntungan bagi Toyota sehingga dapat mencapai USD 8.13 milyar pada tahun fiskal 2002. Keuntungan tersebut merupakan keuntungan terbesar perusahaan otomotif sepanjang dekade. Bahkan keuntungan tersebut tidak dapat mengalahkan keuntungan dari gabungan 3 perusahaan otomotif raksasa yaitu GM, Chrysler dan Ford. Nilai sahamnya pun melonjak 24% dari tahun sebelumnya. Suatu hal yang fantastis dan pantas ditiru oleh kita semua.

Training dalam 2 hari ini akan mengulas secara konseptual hal hal yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan dalam mengimplementasikan Lean Maniufacturing beserta tools-tools yang digunakan.

Training Outline
·       Konsep dasar Lean Manufacturing
·       Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Lean Manufacturing
·       Prinsip-prinsip dasar implementasi Lean Manufacturing
·       Metode implementasi Lean Manufacturing
·       Tools-tools yang digunakan dalam Lean Manufacturing seperti:
ü 5S
ü Kaizen
ü Value Stream Mapping
ü Line Balancing
ü Total Productive Maintenance (TPM)
ü Just In Time (JIT) / Pull System / Kanban System
ü Inventory Control by Supply Chain Management (SCM)
·        7 (Seven) Waste
·       Penyebab kegagalan implementasi Lean Manufacturing
·       7 Ketrampilan yang membuat pekerja menjadi Lean (company sudah berbudaya Lean)

Metode Pelatihan
Seminar / In Class Training / In house Training
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Diskusi Grup / Latihan di kelas & Case Study

Lama Pelatihan
·       Seminar / In Class Training >>> 2 hari (14 jam)

Sasaran Peserta Pelatihan
·       Pimpinan Perusahaan, Direktur, Plant Manager, Manager dan Supervisor yang bergerak di bidang purchasing, PPIC, Produksi, Maintenance / Engineering, QA, Shipping, dll

Kamis, 18 Juni 2015

Kaizen in the Office


Kaizen in the Office
Membuat Pekerjaan menjadi lebih sederhana, mudah dan cepat

Ribet, puyeng, capek duluan, ogah-ogahan untuk bertindak itu adalah perasaan yang kita rasakan kalau kita berurusan dengan dokumen. Padahal dokumen adalah bukti diatas kertas yang mau tidak mau harus dibuat, disimpan, dikelola dengan baik dan suatu saat sangat dibutuhkan lagi oleh kita. Dengan tidak terorganisasinya dokumen dengan baik maka proses yang berhubungan dengan data akan menjadi sangat lama, padahal kita sendiri dan tentu saja pelanggan kita sangat tidak mau menerima keadaan “Lama” tersebut.

Kaizen adalah suatu metode yang sudah teruji kehandalannya dalam hal mempersingkat pekerjaan menjadi lebih sederhana, mudah dilaksanakan oleh semua orang dan hasil akhirnya adalah mempercepat suatu pekerjaan. Sehingga secara keseluruhan suatu proses pekerjaan akan menjadi lebih cepat dan hasil akhirnya adalah memperbanyak jumlah pelanggan atau memperkecil jumlah tenaga yang dibutuhkan.

Dalam training ini akan dipelajari tentang konsep 5S / 5R yang menjadikan pekerjaan menjadi lebih rapi, mudah dikerjakan dan sederhana, pemetaan proses kerja, metode observasi di lapangan tentang pemborosan dalam proses pekerjaan, menentukan jenis pemborosan dari 7 macam jenis pemborosan yang ada, sampai dengan mempelajari tools dan teknik dalam melakukan kaizen atau improvement untuk menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.

Training Outline
·       Apa itu Kaizen ?
·       Konsep dasar dan Mengapa perlu Kaizen
·       Apa itu 5S / 5R (Ringkas - Rapi – Resik – Rawat – Rajin)
·       Konsep 5S / 5R, Definisi dan Sasaran 5S / 5R
·       Hubungan antara 5S / 5R dan Kaizen
·       Prinsip-prinsip Kaizen
·       Cara Observasi di area kerja menggunakan metode 3-Gen.
·       Trik-trik bagaimana mencari kemungkinan kemungkinan improvement dari hal-hal yang kecil dan sederhana.
·       Mengenal arti 3 Mu (Muda, Mura dan Muri) dan 7 macam Pemborosan
·       Cara mencari Pemborosan dalam area kerja serta pengaruhnya dalam produktifitas
·       Teknik pemetaan proses kerja dan improvementnya
·       Step-Step pelaksanaan Kaizen dan cara implementasinya.
·       Apa fungsi dari Work Sampling dan bagaimana menghitungnya.
·       Bagaimana cara menghitung effisiensi suatu produksi serta pemangkasan waktu proses.

Metode Pelatihan
Seminar / In Class Training / In house Training
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Diskusi Grup / Latihan di kelas & Case Study

Lama Pelatihan
·       Seminar / In Class Training >>> 2 hari (14 jam)

Sasaran Peserta Pelatihan
·    Pegawai yang bertugas dalam pengelolaan dan pengolahan Dokumen serta person yang ingin mempelajari tentang Kaizen

Kanban System


Kanban System Implementation
Tools untuk menciptakan Less Inventory - Less Space
 
S
pace atau tempat adalah satu hal yang paling utama dalam bisnis Cargo Handling. Bukan masalah luasnya yang menjadikan sebuah Cargo Handling Company menjadi sebuah perusahaan yang besar tetapi bagaimana mendayagunakan Space / Tempat yang kecil tetapi mempunyai produktifitas yang tinggi yang menentukan Qualified dan tidaknya sebuah perusahaan Cargo Handling. Perusahaan Cargo Handling yang dapat menciptakan Less Space dan Less Inventory akan menjadi perusahaan yang sangat competitif

Just in Time (JIT) adalah salah satu sistem yang dapat menciptakan arus keluar masuk barang menjadi tinggi. Barang akan cepat masuk ke dalam Warehouse dan akan cepat keluar juga dari Warehouse sehingga produktivitas dari Warehouse menjadi tinggi dan terciptalah Less Space dan Less Inventory. Tools yang mendukung terealisasinya sistem JIT ini adalah Kanban.

Dengan menggunakan Kanban, sistem akan memberikan signal tentang berapa jumlah inventory / barang yang dapt ditampung dalam warehouse yang paling efisien, berapa jumlah kanban yang dibutuhkan, berapa lama lead time yang diperlukan dalam suatu proses serta kapan kita harus order / menambah barang yang akan di masukkan ke dalam warehouse.

Training ini juga akan membahas Jenis dan Model Kanban yang cocok untuk diaplikasikan di areanya masing-masing, Kelebihan dari sistem Less Invetory serta Komponen dari Lead Time.

Pokok Bahasan:
1.      Konsep dan Definisi dari Just in Time (JIT)
2.      Kanban sebagai sistem pengendali operasi Just in Time
3.      Pull System dan Push System
4.      Fungsi Kanban
5.      Jenis-jenis Kanban
6.      Model=model Kanban
7.      Aturan main Kanban
8.      Cara menentukan jumlah Kanban
9.      Sasaran dan Hasil Kanban
10.    Kelebihan dari sistem Less Inventory
11.    7 Pemborosan di tempat kerja
12.    Komponen dari Lead Time

Metode Pelatihan
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Diskusi Grup
·       Latihan di Kelas
·       Study Kasus

Lama Pelatihan
·       1 hari (7 jam)

Sasaran Peserta Pelatihan
·       Operator, Teknisi, Staff / Officer, Supervisor sampai dengan Manager

5S and 7 Waste Management


5S and 7 Waste Management

Salah satu syarat untuk menjadikan suatu perusahaan manufacturing menjadi berkelas dunia dan mempunyai daya saing yang unggul adalah mempunyaibiaya produksi yang rendah. Biaya produksi yang rendah dapat dicapai jika di semua lini proses dalam perusahaan tersebut mempunyai lead time yang pendek. Untuk mencapai lead time yang pendek, Kaizen / improvement yang berkelanjutan harus terus dilakukan di setiap lini proses dan dilakukan secara berkesinambungan. Dasar dari implementasi Kaizen ini adalah 5S dan 7 Waste Management.

5S adalah suatu istilah dalam Bahasa Jepang yang merupakan singkatan dariSeiri – Seiton – Seiso – Seikutse – Shitsuke yang dapat diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas – Rapi – Resik – Rawat – Rajin.  

5S adalah suatu konsep pengorganisasian lingkungan tempat kerjamenjadi suatu lingkungan yang tertata rapiterstruktur dan tervisualisasisehingga akan menghasilkan ritme Kerja yang efisien, cepat dan tepat sehingga akan berdampak pada Produktivitas yang tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan (Customer Satisfaction).

Menghilangkan pemborosan untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi masalahnya bukan pada usaha menghilankannya tetapi pada pemahaman apakah suatu proses operasional tersebut merupakan pemborosan atau bukan. Kita tidak dapat menghilangkan pemborosan pada manusia, sistem operasional kerja dan sumber lain sampai kita mengenali pemborosan itu sendiri

7 Waste Management adalah cara untuk mengetahui dan mengenal apakah hal diatas merupakan pemborosan atau bukan

Pokok Bahasan:
1.      Konsep, Definisi dan Sasaran 5S
2.      Penerapan 5S dari Seiri – Seiton – Seiso – Seiketsu – Shitsuke
3.      Organisasi dan Peran Karyawan dalam penerapan 5S
4.      Langkah-langkah penerapan 5S
5.      Identifikasi area improvement
6.      Alat-Alat bantu dalam penerapan 5S
7.      Kunci Sukses Penerapan 5S
8.      Apa itu 7 Waste Management
9.       Kategori 7 Waste
10.     Cara mengenali 7 Waste
11.     Added Value Vs Non Added Value
12.    Macam-macam penyebab 7 Waste

Metode Pelatihan
·       Dialog Interaktif / Sharing
·       Diskusi Grup
·       Latihan di Kelas
·       Study Kasus

Lama Pelatihan
·       2 hari (7 jam)
·       3 hari (21 jam à plus latihan observasi di lapangan)

Sasaran Peserta Pelatihan
·       Operator, Teknisi, Staff / Officer, Supervisor sampai dengan Manager