Tampilkan postingan dengan label Materi Training 5s. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Training 5s. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Mei 2012

Implementasi 5S .. Mengapa Selalu GAGAL..???

Kemarin saya menemani salah satu client saya untuk uji coba mesin baru di salah satu kawasan industri di Bandung. Ada hal menarik yang bagus untuk saya share di blog ini. Yaitu tentang budaya kerja.

Meskipun akses menuju pabrik yang saya kunjungi penuh dengan jalan yang berlobang dan kubangan air tetapi derita itu langsung hilang begitu memasuki area pabrik tersebut. Dari mulai penerimaan security yang sangat ramah, ruangan security yang sangat bersih, teratur dan wow... disampingnya adalah area parkir untuk motor yang sangat sangat rapi, berjejer 3 baris, semua motor menghadap ke depan. Mana untuk parkir mobil ya? oh itu disana.... dengan sangat jelas terlihat indikasi tempat parkir mobil untuk tamu

Perjalanan saya berlanjut ke lobby dan wow... lagi. Bersih.... Rapi dan Teratur? Tidak sampai 5 menit (Good Attitude, tidak harus menunggu lama untuk menemui tamu) keluarlah Director dari pabrik tersebut dengan senyum hangatnya menyambut kedatangan kita semua. Setelah say hello sebentar, kami dipersilahkan untuk masuk ke ruang produksinya untuk melakukan uji coba mesin.

Dan... baru kali ini saya berkunjung ke pabrik yang bisnisnya adalah Workshop dan pengaturanya sangat rapi.... bersih dan teratur. Sempet saya melakukan work sampling untuk karyawan... Dan hasilnya... Ratio Bekerjanya mendekati 90%... artinya dalam satu area lokasi pekerjaan dan dalam waktu yang sama 90% karyawannya dalam posisi bekerja, tidak ada yang berjalan mondar mandir... tidak ada yang bengong.... tidak ada yang ngobrol dan Muda / Pemborosan yang lain.

Kemudian saya berdiskusi dengan Pak Direktor, apa rahasianya Pak?
Hanya satu kata dari Beliau .... Commitment dari Jajaran Direksi untuk membuat proses yang teratur. Kemudian beliau mencontohkan.
Disini tidak ada karyawan yang berani mengambil sisa-sia raw material untuk dibawa pulang.. bahkan buah-buahan yang hidup dengan suburnya tidak ada yang mengambil. Apa Rahasianya...?
Management harus mempunyai pola pikir "Mendidik" bukan menghukum bagi para karyawannya.
Disini kalau ada karyawan yang mengambill buah (Beliau mencontohkan buang nangka yang hidup di halaman depan pabrik) dan ketahuan. Keesokan harinya, Manager karyawan tersebut akan memanggil karyawan tersebut dan menyuruh makan buah nangka sampai habis dan di makan ditengah workshop mereka dengan dilihat oleh semua karyawan yang sedang bekerja. Dia harus makan sampai habis.. meskipun sampai sore dan tidak bekerja apa-apa.

Demikian juga untuk merokok, jika ketahuan, keesokan harinya Managernya langsung membelikan 2 batang Rokok Djie Sam Su dan harus dirokok tanpa henti di hadapan teman-temannya yang sedang bekerja. Dan masih banyak contoh contoh yang lain yang Beliau ceritakan.

Dan yang hebat adalah mind set sang Direktur. Kita harus mendidik karyawan kita, karyawan jangan dihukum.. karena kalau dihukum dia akan semakin bandel dan kalau dikeluarkan dia akan menjadi lebih bandel di tempat lain. Kita harus menumbuhkan BUDAYA MALU kepada setiap karyawan kita.... WOW... KEREN....

Nah... apa hubungannya dengan implementasi 5S ?

5S adalah pembangunan BUDAYA... bukan tools ...bukan program kerja dan bukannya pembangunan yang instant. Memerlukan proses yang cukup lama untuk membangun budaya 5S. Diperlukan komitment yang tinggi dari Jajaran Direksi sampai dengan level yang paling bawah (office boy atau bahkan pemotong rumput halaman).
Banyak sekali perusahaan yang implementasi 5S nya diserahkan kepada Managernya.... dan akibatnya... bisa ditebak... 5S tidak akan berhasil.. bahkan ada yang memberi opini bahwa implementasi 5S sangatlah susah atau bahkan tidak ada gunanya sama sekali.

Semoga cerita singkat diatas dapat menambah wawasan kita dalam implementasi 5S di tempat kerja kita masing-masing.

Have a nice day....

..... about 5S implementation... see http://www.training5sindonesia.com/2015/06/5s-in-manufacturing.html

Selasa, 10 Januari 2012

Mengapa 5S begitu penting di dalam kegiatan industri manufacture

Belum lama ini saya memberikan seminar tentang Implementasi 5S di salah satu perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Kalimantan. Hal yang menarik dalam seminar tersebut adalah pendapat dari peserta training tentang 5S. Ada yang telah mengenal 5S lebih dari 3 tahun tetapi tidak tahu maksud dan tujuannya, bagaimana mengaplikasikannya dan bagaimana memulainya. Ada yang langsung diperintahkan oleh GM nya untuk segera mengimplementasikan 5S dengan diberi contoh-contoh gambar implementasi 5S. Ada pula yang berpendapat, 5S adalah kegiatan untuk membuat semuanya menjadi baru, ruangan baru, alat baru, dsb.

Memang kebanyakan orang yang belum pernah mengenal 5S dan mengenal 5S dari contoh-contoh di internet atau media yang lainnya pasti beranggapan bahwa 5S adalah kegiatan seperti yang diungkapkan oleh peserta training yang saya ceritakan diatas. Tetapi apakah sebenarnya 5S itu dan mengapa 5S begitu penting dalam kegiatan proses produksi ? Mari kita lihat slide berikut ini.


Jadi sebenarnya konsep dan tujuan dari kegiatan 5S adalah sangat sederhana sekali yaitu bagaimana menata lingkungan kerja kita menjadi nyaman untuk bekerja dan berfokus pada Kebersihan dan Efisiensi Proses Kerja.
Mengapa berfokus pada Efisiensi Kerja ? karena efisiensi kerja akan menghasilkan Proses Kerja yang singkat dan pada akhirnya output yang dihasilkan akan menjadi lebih banyak sehingga Produktifitas akan tinggi.
Mengapa Produktifitas yang tinggi menjadi Target? karena dengan Produktifitas yang tinggi maka Biaya Produksi suatu Produk akan menjadi rendah. Dan hal inilah sebenarnya tujuan utama dari suatu industri manufacture yaitu menghasilkan produk dengan biaya produksi yang seefisien mungkin.
Dengan demikian kegiatan 5S sangatlah penting.

Kemudian apa saja implementasi dari 5S itu ?.
S yang Pertama, Seiri / Ringkas. Kata kuncinya adalah Singkirkan semua alat-alat yang tidak kita butuhkan dalam proses kerja kita. Hanya alat-alat yang kita butuhkan dalam proses kerja kita saja yang BOLEH berada di area kerja kita.

S yang Kedua, Seiton / Rapi. Kata Kuncinya adalah Letakkan semua alat kerja yang kita butuhkan (hasil dari S yang pertama) pada tempatnya dan dapat dijangkau oleh kedua tangan kita. Jika kita bekerja dalam posisi duduk, kita tidak boleh berdiri untuk mengambil alat kerja kita

S yang Ketiga, Seiso / Resik. Kata kuncinya adalah area kita harus bersih setiap saat. Mengapa harus bersih karena jika tidak bersih maka barang yang membuat tidak bersih kita tersebut sebenarnya adalah barang yang seharusnya seudah kita keluarkan dalam kegiatan S yang pertama

S yang Keempat, Seiketsu / Rawat. Kata kuncinya adalah Pertahankanlah suasana dan pengaturan tempat kerja yang telah kita benahi dalam S yang Pertama dan Kedua.

S yang Kelima, Shitsuke / Rajin. Kata kuncinya adalah Jangan Malas untuk mengikuti perubahan yang kita buat sendiri.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang 5S, kliklah link berikut ini http://indroagunghandoko.blogspot.com/p/5s-in-manufacturing.html